LAMONGAN – Situasi Politik semakin menghangat menjelang Pemilu 2024 yang pelaksanaanya tinggal menghitung hari.
Kondisi seperti ini harus menjadi alarm sebagai tanda peringatan bahwa jangan sampai berdampak pada perpecahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Salah satu pemicu menghangatnya suhu politik adalah adanya dugaan kampanye hitam yang menjelek - jelekan pasangan calon tertentu sehingga semakin membuat keruh suasana dunia politik.
Seperti yang di lakukan oknum yang mengaku Mahasiswa di salah satu Kampus di Lamongan.
Menyikapi hal itu Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Lamongan M. Reinaldi menyatakan mengecam keras dan sangat kecewa serta perihatin atas kejadian tersebut.
Menurut Reinaldi seharusnya dengan kesadaran kaum yang menjunjung tinggi nilai intelektual, hal tersebut tidak sampai terjadi.
Reinaldi mengungkapkan sesuai dengan peran mahasiswa itu sendiri sebagai garda terdepan mewujudkan demokrasi yang berkwalitas mestinya menunjukan kredibilitasnya, bukan memberi contoh hal yang tidak dibenarkan oleh peraturan perundang - undangan.
“Sebagai mahasiswa kita dituntut menjadi agen pemilih cerdas, salah besar jika mengambil peran sebagai penyebar kebencian yang dapat memecah belah bangsa, itu bukan tugas kita, ”tegas Reinaldi, Sabtu (13/1).
Pemilu sudah semakin dekat dan masa kampanye sedang berjalan, semakin banyak modus yang digunakan para kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh suasana.
Moh Reinaldi dalam penyampaiannya menyatakan mengecam keras dan menolak black campaign dengan tegas, dan mengajak seluruh lapisan Masyarakat Kab. Lamongan tidak terprovokasi oleh isu - isu yang menyesatka dan memicu kegaduhan politik.
Ketua PC PMII Kab. Lamongan menyerukan untuk tolak provokasi dan black champaign.
“Mari kita sambut pemilu dengan damai untuk memilih pemimpin yang berkwalitas dan berintegritas, ”tegasnya. (*)